Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencurahkan isi hatinya saat menangani covid 19 mengaku mengalami kendala saat pertama kali ditugaskan melakukan vaksinasi Covid 19. Vaksinasi Covid 19 merupakan tugas pertama Budi Gunadi setelah diangkat Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Kesehatan. Namun saat itu, Budi Gunadi mengaku kesulitan menjalani tugas perdana dari presiden tersebut.
"Kita coba pertama kali agenda vaksinasi. Berat. Itu tugas pertama bapak presiden kepada saya, tiga bulan saya balik ke pak presiden. "Pak enggak jalan. Bapak kan nyuruh saya, ini saya setahun dipecat, enam bulan aja bisa dipecat. Enggak bisa pak"," ucap Budi Gunadi dalam sambutannya di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (14/12/2022). Budi Gunadi mengungkapkan kendala vaksinasi adalah pada proses distribusi vaksin Covid 19 di tingkat Pemerintah Daerah.
Penyaluran vaksin Covid 19, kata Budi, hanya dapat dilakukan melalui Gubernur. Sementara Gubernur, menurut Budi, dapat enggan menyalurkan vaksin dengan alasan politis. "Karena kalau kita tenaga kesehatan ngirim vaksin hanya bisa ke gubernur, enggak bisa ke bupati, wali kota. Karena strukturnya begitu.
Gubernur itu, bupati wali kotanya beda partai, bisa enggak dikirim sama dia. Satu partai pun kalau dia bertengkar enggak dikirim juga sama dia. Jadi kita susah," jelas Budi Gunadi. Sehingga, Budi Gunadi mengungkapkan saat itu dirinya meminta tolong bantuan TNI Polri untuk menyalurkan vaksin Covid 19. "Begitu serah terima dengan gubernur, itu barang bukan barang kita pak presiden. Jadi pak menkes gimana? Daripada saya dipecat, saya minta tolong ke bapak.
Panggilin kapolri dan panglima. Duduk sama bapak, nanti dibantu menkesnya. Dipanggil, dibantu, selesai," pungkas Budi Gunadi. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berharap tidak ada lonjakan kasus Covid 19 menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Menkes mengatakan lonjakan kasus Covid 19 subvarian XBB dan BQ.1 sudah menurun.
"Mudah mudahan tidak ada karena varian barunya sudah turun sekarang," ucap Budi Gunadi di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (14/12/2022). Menurut Budi Gunadi, gelombang Covid 19 yang sempat terjadi bukan karena mobilitas masyarakat. Penyebab lonjakan kasus Covid 19, kata Budi Gunadi, terjadi karena adanya subvarian XBB dan BQ.1.
"Nah varian baru yang ada XBB dan BQ1 sudah mencapai puncaknya," ucap Budi Gunadi. Saat ini dikabarkan Covid 19 Omicron subvarian baru BN1 telah muncul di Indonesia. Budi Gunadi mengatakan hingga saat ini belum ada laporan yang menyebutkan subvarian BN1 akan menyebabkan lonjakan.
"Yang BN1 itu di luar di dunia belum ada yang membuktikan mereka bisa berpengaruh. Sudah lewat puncak kita. Nataru nanti kalau kita lihat karena variannya sudah mulai turun," pungkas Budi Gunadi.